DEMI KEMBALIMU (cerita dari seorang sahabat)

Memang kutakbisa menjadi sempurna seperti apa yang kau inginkan, kusadari kuhanya manusia biasa yang dibekali rasa ego, dan kusadari rasa itu yang buatmu jauh, pergi dan akhirnya meninggalkanku lagi. Selama ini aku berusaha menjadi yang terbaik, membuatmu betah, bahagia dan tersenyum dengan hadirku. Mengapa aku tidak bisa menjadi lebih dewasa, selalu saja ingin hanya ada aku dan aku, apa karena aku terlalu mencintaimu, terlalu posesif dan takut kehilangan kamu sehingga aku terlalu overprotektif begini.

Andai masih ada waktu buatku berusaha memperbaiki diri, mengintrospeksi dan berjanji untuk tidak mengulang semua salah dan khilafku itu, andai masih ada harapanku menantimu kembali, kuakan lakukan yang terbaik, menjadi orang yang bisa membangun semangatmu hadapi semua hari-hari ini.

Namun kini kau telah pergi, namun tak patah semangatku untuk berbuat demi kamu, meskipun hadirmu adalah semangatku, namun biarlah dengan sisa itu kucoba berusaha. Kuharap belum terlambat sebelum semuanya hilang.

Demi kembalimu, tak pernah lelah dan letih kuberbuat dan mencoba menjadi yang terbaik dimatamu. Demi kembalimu, kumasih memegang apa yang selama ini kuyakini. Demi kembalimu, menjadi yang terbaik bukan suatu hal yang takmungkin buat kulakukan.

Dan akankah kau akan kembali saat kumampu menjadi yang kau inginkan. Entah...